banner

Alasan Calvin Verdonk Tinggalkan Belanda Demi Bergabung dengan Timnas Indonesia

Daftar Isi

Alasan Calvin Verdonk Tinggalkan Belanda Demi Bergabung dengan Timnas Indonesia


Calvin Verdonk, bek andalan Belanda keturunan Indonesia, membuat pernyataan mengejutkan mengenai alasannya bergabung dengan Timnas Indonesia. Keputusan ini diambil bukan semata-mata untuk karier sepak bolanya, tetapi untuk mencari ayahnya yang hilang sejak Tsunami Aceh 2004.

Ayah Calvin, Ronald Alting Siberg, lahir di Meulaboh, Aceh, pada 6 Februari 1958. Ronald terakhir kali berkomunikasi dengan Calvin saat masih kecil. Sejak bencana Tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004, Ronald tidak pernah kembali ke Belanda, dan keberadaannya hingga kini belum diketahui. Keluarga di Belanda, termasuk Calvin, terus berupaya mencari keberadaan Ronald, yang diduga menjadi salah satu korban Tsunami.

Bergabung dengan Timnas Indonesia memberikan Calvin kesempatan untuk lebih dekat dengan Aceh, daerah asal ayahnya. "Saya ingin mencari ayah saya yang berasal dari Aceh. Ini adalah salah satu alasan utama saya bergabung dengan Timnas Indonesia," ungkap Calvin. Keputusannya ini juga didukung oleh keluarganya yang berharap dapat menemukan petunjuk baru tentang keberadaan Ronald.

Ronald Alting Siberg lahir di Meulaboh, Aceh, dan pada saat kelahiran Calvin pada tahun 1997, Ronald berusia 39 tahun. Ibu Calvin, Tamara Verdonk, lahir di Dordrecht pada 18 September 1975 dan saat melahirkan Calvin, ia berusia 22 tahun. Dengan selisih usia 17 tahun antara ayah dan ibu Calvin, keluarga ini mengalami masa-masa sulit terutama setelah bencana Tsunami melanda.

Alasan Calvin Verdonk Tinggalkan Belanda Demi Bergabung dengan Timnas Indonesia


Calvin dibesarkan oleh ibunya di Belanda dan sampai saat ini, belum pernah bertemu atau berkomunikasi lagi dengan ayahnya sejak kecil. Kini, dengan tekad dan harapan besar, Calvin berupaya menemukan ayahnya melalui perannya sebagai pemain Timnas Indonesia. Jika Ronald masih hidup, kini usianya sekitar 66 tahun. Sedangkan Tamara, ibunya, jika masih hidup, kini berusia 49 tahun.

Kehadiran Calvin di Timnas Indonesia tidak hanya membawa harapan untuk tim, tetapi juga bagi dirinya sendiri dan keluarganya yang terus mencari jawaban atas keberadaan ayahnya yang hilang.

Posting Komentar

banner